Desain Lambung Kapal Curah, Lambung Tunggal atau Ganda?
Oleh: Ir Sjaifuddin Thahir Msc
BATAM – Dalam artikel kali ini akan dibahas tentang desain lambung dari kapal curah (bulk carrier) , apakah termasuk desain lambung tunggal atau ganda?
Sejak tahun 1960-an, desain standar untuk kapal curah adalah lambung tunggal. Sementara dasarnya desain dasar ganda.
Dahulu kapal kapal curah merupakan kapal dengan menggunakan pelat sisi kapal yang satu.
Berbicara tentang lambung tunggal atau ganda, itu artinya sama dengan:
– Sisi kapal
– Kulit sisi kapal atau
– Pelat samping kapal
Istilah ini sering digunakan sebagai pengganti lambung kapal.
Semua kapal memberikan istilah sisi kapal, kulit kapal atau pelat samping kapal yang dapat diartikan sebagai lambung kapal.
Perdebatan tentang persyaratan lambung ganda kapal untuk kapal curah berlangsung sengit dan ternyata ditolak dalam sesi ke-78 pertemuan MSC IMO pada tahun 2004.
Ada dampak yang signifikan manfaat operasional penerapan desain lambung ganda (double skin) untuk kapal curah.
Penggunaaan lambung ganda kapal curah memberikan operasi penanganan kargo yang lebih efisien yang disebabkan oleh hilangnya rangka lambung dan braket menonjol ke dalam ruang kargo, digantikan dengan sisi datar lambung bagian dalam.
Khususnya untuk kargo yang agak lengket sepeti batu bara dan nikel, sisi kapal datar akan memudahkan pengunaan alat bongkar ruang muat, tanpa risiko merusak bagian struktural utama lambung kapal.
Sehingga sejumlah galangan kapal di dunia seperti galangan kapal China dan Korea Selatan, mendesain dan menawarkan kapal curah lambung ganda.
Kapal yang ditawarkan dengan bobotnya yang ringan, berat kapal lambung ganda akan ditingkatkan sedikit kerana penggunaan pelat baja yang lebih tipis.
Dengan demikian, tenaga penggerak yang dibutuhkan meningkat sedikit. Selain itu, diperlukan lebih banyak pekerjaan pengelasan untuk sisi ganda akan meningkatkan jam kerja menambah biaya kapal.
Tangki bagian atas akan dalam desain ruang muat harus dapat memastikan permukaan bebas minimum untuk kargo saat dimuat. Pergeseran kargo dapat menantang stabilitas.
Untuk alasan keselamatan kapal, maka IMO dan IACS telah memasukkan dalam peraturan pelaksanaan alarm masuknya air di ruang kargo dan ruang depan, serta memperketat persyaratan pada kekuatan struktural.
Hal ini sebagai respons terhadap tingginya jumlah kerugian kapal curah pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an
Kerugian tersebut biasanya timbul dari air masuknya ke lambung depan menembus sekat ke dalam ruang muat kedua, karena sekat mengalami korosi, keretakan, kelelahan material karena peningkatan beban.
Masuknya air dapat membuat kapal miring di haluan, yang dapat meningkatkan dan tanpa pemberitahuan dari ABK, kapal bisa berlayar sendiri, menyisakan sedikit waktu ABK untuk melarikan diri.
Peningkatan syarat struktural yang diterapkan pada SOLAS, serta Rule CSR yang dikembangkan oleh IACS untuk kapal curah. (*)